Sondag 04 Augustus 2013

Ka'bah Masjidil Haram

KA'BAH MASJIDIL HARAM
Allah berfirman pula, Allah telah menjadikan Ka'bah,rumah suci itu sebagai pusat (peribadahan dan urusan dunia) bagi manusia, dan (demikian pula) bulan haram,hayda,qalaid (Allah mejadikan yang) demikian itu agar kamu tahu bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi dan bahwa sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.(QS. Al-Maidah:97).Ka'bah dibangun oleh Nabi Ibrahim as. Bersama putranya Nabi Ismail as. Dibantu oleh para Malaikat. Ka'bah dinamakan demikian karena bangunannya yang persegi empat itu. Dalam bahasa Arab setiap rumah persegi empat dinamakan ka'bah. Setiap waktu di sekeliling Ka'bah itu melakukan thawaf. Bangunan Ka'bah ini pada zaman Nabi Ibrahim as. berukuran tinggi 9 hasta,lebar bagian selatan 20 hasta,bagian utara 22 hasta,panjang sebelah timur 32 hasta dan panjang di sebelah barat 31 hasta. Waktu itu Ka'bah belum beratap dan juga belum sempurna pintunya. Ka'bah sebagaimana bangunan lain di Makkah selalu mengalami kerusakan,tentu memerlukan perbaikan-perbaikan. Perbaikan pada zaman Nabi Ibrahim as. dilakukan oleh Kabilah Amaliqah dan kabilah Jurhum.
 Sejak nenek Nabi Muhammad SAW. yang keempat Qusay Bin Kila, telah memberi atap Ka'bah tersebut dengan kayu dum dan daun-daun kurma. Tahun 571 m. lahir Nabi Muhammad SAW. Raja Najasi bernama Abrahah dari Habsyah menyerbu ke Makkah berusaha untuk meruntuhkanKa'bah namun tuhan mengirim burung-burung ababil untuk menghancurkan pasukan Abrahah tersebut karena Tuhan tidak mengizinkan untuk menghancurkannya. Ka'bah adalah suatu bangunan yang bisa saja pada suatu saat mengalami kerusakan. Kewajiban bagi ummat Islam terutama penguasa Makkah bertanggung jawab penuh dalam perbaikan Ka'bah tersebut.Perbaikan Ka'bah itu berturut-turut telah dilaksanakan sebagi berikut :Tahun35 dari kelahiran Nabi Muhammad SAW terjadi banjir sehingga batu dinding Ka'bah mengalami keretakan dan juga bagian-bagian dari Hajar Aswad. Perbaikan dikerjakan oleh Kabilah-kabulah sekitar Makkah. Tetapi setelah akan meletakkan Hajr aswad ke tempat semula timbullah perselisihan siapa yang berhak untuk meletakkan Hajar Aswad tersebut. Yang menjadi sesepuh Kabilah di sekitar Makkah waktu itu abu Umayyah bin Al Mughirah Al Mahzumi berkata "barang siapa yang mula-mula masuk masjid dari jurusan pintu Shafa besok pagi maka dailah yang harus kita terima menjadi hakim". Ternyata yang pertama masuk ke dalam masjid adalah Nabi Muhammad SAW. sehingga beliau telah disepakati menjadi hakim.
Nabi Muhammad SAW. melaksanakan tugas itu dengan menghamparkan surbannya dan Hajar Aswad diletakkan di tengah-tengah, kemudian setiap kepala kabilah dipersilahkan memegang ujung serban itu dan mengangkat Hajar aswad beramai-ramai ke tempat semula. Selanjutnya Nabi Muhammad sendiri yang meletakkan Hajar Aswad di penjuru Ka'bah seperti yang kit lihat sekarang. Perselisihan yang nyaris menjadi pertumpahan darah telah dihindarkan berkat kebijaksanaan Nabi Muhammad SAW. Ka'bah yang dibangun pada saat itu tingginya 18 hasta,pintunya ditinggikan dari tanah seperti terlihat sekarang serta di dalamnya dibuat tiang 6 tiang dan diberi atap dengan baik. Dua sudut sebelah utara dibuatkan tangga untuk naik ke atas Ka'bah. Perbaikan Ka'bah selanjutnya dikerjakan sewaktu Abdullah Zubair menjadi Walikota Makkah. Karena Zubair tidak setuju Yazid Bin Muawiyah menjadi Khalifah maka Yazid mengirimkan tentara untuk menundukkannya. Dengan menggunakan senajata manjanik(Mortir sekarang) dia menggempur kota Makkah sehingga dinding Ka'bah terdapat kerusakan. Setelah tentara Yazid bin Mu'awiyah mundur mendengar bahwa Khalifah Yazid telah wafat maka Abdullah bin Zubair membangun Ka'bah kembali hingga selesai tanggal 17 Rajab 62 Ha. Tahun 75 H. Abdullah Zubair ditaklukkan oleh Hajjaj bin Yusuf,sehingga praktis Makkah dan Ka'bah dikuasai oleh Hajjaj. Waktu sedang berkuasa itulah Hajjaj merombak bangunan Ka'bah atas izin Khalifah Abdul Malik Bin Marwan,dengan pertimbangan bahwa Ka'bah yang dibangun sewaktu Abdullah Zubair melebihi dari bentuknya semula. Jadi pembangunan oleh Hajjaj ini sekedar mengembalikan Ka'bah ke asalnya. Sewaktu Syarif Mas'ud bin Idris menjadi Amir kota Makkah dan di bawah Kerajaan Sulthan Murad Khan di Turki,tahun 1038 H,tanggal 19 Sya'ban terjadilah banjir besar di kota Makkah sehingga Ka'bah separuhnya tergenang. Setelah surut tampak dinding Ka'bah retak-retak dan banyak batunya yang runtuh. Amir Syarid Mas'ud bin Idris berunding dengan para pembesar dan Alim Ulama untuk memperbaikinya. Nasihat para Ulama dan pembesar agar hal itu diberitahukan kepada Sulthan Murad Khan. Atas izin Sulthan Ka'bah diperbaiki dan penyelesaiannya diteruskan oleh Amir Syarief Abdullah bin Hassan bin Abu Namir pada tanggal 12 Zulhijjah 1040 H. Pemerintah Arab Saudi Memeperbaiki Ka'bah hingga selesai tanggal 11 Sya'ban 1377 H. Mengenai soal kelambu Ka'bah (Kiswah) ceritanya pada saat dua abad sebelumnya tahun Hiriyaha orang yang mula-mula memberi kelambu Ka'bah adalah AS'ad Ahimyari. Di zaman Islam Rasulullah pernah memasang kiswah dan diteruskan oleh Kalifah Abu Bakar Shiddiq dan Khalifah Umar dengan biaya kas negara.Tahun 743 H sanpai tahun 1381 H kiswah dibuat dan ditanggung oleh Pemerintah Mesir tetapi tahun berikutnya dibuat sendiri oleh Pemerintah Arab Saudi.

Masjidil Haram

MASJIDIL HARAM
Masjidil Haram adalah masjid yang paling tertua di muka bumi ini. Sejarahnya adalah sejajar dengan sejarah Ka'bah,Masjid ini mempunyai bentuk yang lain karena hanya merupakan lapangan di sekitar Ka'bah. Sejak zaman Nabi Ibrahim as. sampai zaman Nabi Muhammad SAW. belum mempunyai batas dinding tertentu,hanya rumah-rumah yang ada disekitarnya saja yang merupakan batas Masjidil Haram. Tempat Thawaf belum begitu luas karena pengunjungnya hanya terdiri dari orang Arab,demikian pula pada massa Nabi Muhammad SAW. dan sahabat Abu Abkar r.a. Pada zaman Khalifah Umar bin Khaththab r.a tahun 17 H beliau mengadakan beberapa perubahan karena banjir besar di sekitar Makkah sehingga menimbulkan kerusakan Masjidil Haram, maka beliau mengambil langkah-langkah:
1. Membeli beberapa rumah yang ada di sekitar masjid.
2. Membangun tembok untuk menjadi batas masjid.
3. Membikin beberapa pintu.
4. Menyediakan lampu-lampu di Masjid untuk penerangan di waktu malam hari.
Setelah selesai pembangunan Masjid maka Khalifa Umar membangun bendungan besar untuk mencegah banjir dan mengalihkan saluran dari Mudda'a ke Wadi Ibrahim. Pada tahun 26 H perluasan masjid yang dilakukan pada masa Khalifah Umar bin Khaththab di pandang belum mencukupi maka oleh Khalifah Utsman bin Affan diadakan perluasan dan ditambah pulah beberapa tempat yang beratap. Pada zaman jayanya Walid bin Abdul Malik bin Marwan menjadi khalifah tahu 88-96 H. terkenal keamanan dan kemakmurannya dan tidak pernah meninggalkan perhatiannya terhadap penyempurnaan Masjidil Haram sehingga membawa perbaikan yang lebih sempurna. Pada bangunan Masjidil Haram terdapat pilar-pilar yang berukiran indah dan tidak mengalami perubahan sampai zaman khalifah Abu Ja'far tahun 139 H. Pada hari sabtu 29 syawal 802 H. terjadi kebakaran di Masjidil Haram banyak tiang-tiang dan ukiran yang amat berharga habis terbakar. Kerusakan itu diperbaiki oleh Sulthan Farouk bin Barquk dari Mesir walaupun sederhana sekali dan sering terjadi kerusakan. Perbaikan itu dimulai tahun 979 H. yang atapnya mula-mula dari kayu jati dengan kubah-kubah batu. Pada 1072 H diadakan lagi perbaikan oleh Wali jeddah,Sulaeman Bey dan pengurus Masjidil haram. Perbaikan itu tidak hanya meliputi bagian dalam Masjidil Haram saja tetapi di luarpun banyak rumah yang diwakafkan untuk kediaman bagi Amirul Haj yang datang tiap tahun dari Mesir. Pada tanggal 19 Rabiutstsani tahu 1374 H/1955 M,dimulai pembangunan Masjidil Haram Makkah. Pembangunan itu tidak hanya merupakan penyempurnaan yang telah ada tetapi merupakan tambahan bangunan baru. Bangunan masjid baru itu dibuat seluruhnya dari beton,dinding luarnya dari batu marmar dan menaranya sebanyak tujuh buah menjulang tinggi. Bangunan tersebut bertingkat tiga dan di bawah tanah terdapat ruangan yang luas hampir seluas masjid itu,juga dipergunakan untuk shalat. Selain dari ruangan terdapat pula terowongan untuk menyalurkan banjir dari sebelah timur menembus ke sebelah barat masjid. Masjidi Haram dikelilingi oleh jalan-jalan raya dan lapangan serta gedung bertingkat untuk tempat parkir kendaraan. Luas Masjidil Haram pada waktu sekarang 160.168 meter persegi dan dapat menampung 500.000 orang Mas'a (tempat sa'i) 10 .172 meter persegi Babahim.

Pintu Ka'bah


PINTU KA'BAH
Pintu ka'bah ini terbuat dari emas murni,dimana sejak berabad yang lalu pintu ka'bah memang masih berbentuk lama. Pada tahu 1363 H atau tahun 1943 M oleh Raja Abdul Azis pintu Ka'bah itu mendapat perbaikan,namun tetap tanpa pakai emas. Kemudian pada tahun 1977 M yaitu pada zaman Raja Khalid bin Abdul Azis mulai timbul pemikiran diadakannya pembauran. Pemikiran itu timbul pada bulan Jumadil Akhir tahun 1397 H ketika Raja Khalid bin Abdul azis berkunjung dan shalat dalam Ka'bah. setelah itu Raja Khalid memerintahkan untuk memperbaharui pintu Ka'bah tersebut. Pembikinan pintu Ka'bah dari emas itu kemudian diserahkan pada keluarga Badr yang sudah berpengalaman 80 tahun dan terkenal Rp.5.368.000.000,00. Biaya ini belum termasuk harga emas yang telah diasuransikan melalui percetakan uang negara dan emas yang dipakai seberat 280 kg emas murni. Dalam mengerjakan pekerjaan ini Achmad Ibrahim dibantu oleh seorang insitur bangunan terkenal yang bernama Munir Al Jundi serta seorang seorang penulis khath Arab terkenal dan ahli ukir ukiran bernama Abdurrahman Amien.
kemahirannya dalam kerajinan emas yang antik-antik. Biaya pembikinan dua daun pintu Ka'bah tersebut disetujui sebesar 13.420.000 real atau Sebelum mengerjakan pekerjaan pokok, diadakan study perbandingan dulu,untuk study ini saja memakan biaya sebesar 300.00 real atau Rp.120 juta. Pada awal bulan Dzulhijjah tahu 1398 atau tahun 1978 M pekerjaan besar itu mulai dikerjakan. Pekerjaan membuat pintu Ka'bah dari bahan emas murni itu dikerjakan dalam masa 12 bulan yakni sesuai dengan kontrak yang disetujui dengan raja. Kemudian bagaimana cara Ahmad Ibrahim membikinnya serta dengan menggunakan teori yang bagaimana. Pertama mengadakan keseimbangan antara pintu Ka'bah yang akan dibikin itu dengan tutup pintu (kelambu),terutama khath khath ayat suci Al Quran yang akan dimasukkan. Letak letak tulisan itu serta jarak antara satu dengan lainnya,termasuk jumlah pemakaian emas agar semua mencapai keseimbangan. Sebelum menginjak pada bahan emas maka diadakan percobaan dulu dengan menggunakan bahan dari perak,dengan emas terlalu lunak. Percobaan ini dilakukan sampai beberapa kali termasuk memperhatikan ayat-ayat Al Quran yang akan dimasukkan. Begitu juga besar kecilnya kunci pintu Ka'bah yang dirancang sedemikian rupa. Diantara dua pintu itu ada yang artunya demikian,bahwa pintu yang lama adalah pembaharuan yang dilakukan oleh Raja Abdul Azis pada tahun 1363H. (Raja Abdul Azis adalah pendiri kerajaan Arab Saudi). Sedangkan di bawahnya ada tulisan lagi yang artinya sedangkan pintu ini (pintu Ka'bah dari emas) diperbaharui pada zaman raja Khalid bin Abdul azis tahun 1399 H atau 1979 M. Setelah beberap bulan pintu Ka'bah dari emas itu dipasang yang dihadiri juga oleh Raja Khalid maka pada musim haji tahun 1979 itu terjadi pemberontakan dan tembak menembak di Masjidil Haram yang terkenal itu. Namun pemberontakan itu tidak ada kaitannya dengan pemasangan pintu Ka'bah yang baru dipasang tapi karena sebab lain. Pintu Ka'bah emas murni itu mempunyai tinggi 3 meter dan lebar 2 meter serta tebal setengah meter. Di dalam pintu itu ada kayu "Makamong" sepanjang 40,8 cm tiap satu daun pintu,sebagai penahan emas.Sedangkan pintu emas itu sendiri disusun secara Kock down dengan berat masing-masing potongan 50 kg.

Makam Nabi Muhammad SAW dan Sahabat


MAKAM NABI MUHAMMAD SAW DAN SAHABAT
Makam Rasulullah SAWMakam Abu Bakar As Siddiq.Makam Umar Ibnul Khattab
Makam Nabi Muhammad SAW terletak di sudut timur Masjid Nabawi dahulu dinamakan Maqshurah.Setelah masjid itu siperluas,makam itu termasuk di dalam bangunan masjid. Makam Rasulullah SAW itu sendiri dibatasi oleh pagar yang penuh dengan lukisan kaligrafi dan pintunya dilapisi emas. Namun begitu asykar(tentara) di sana masih juga menjaga ketat dengan pagar betis di sekeliling Makam Rasulullah sehingga jamaah hanya bisa berdoa dari jarak lima meter. Pada bangunan ini terdapat empat buah pintu :
1. Pintu sebelah kiblat dinamakan pintu At Taubah.
2. Pintu sebelah timur dinamakan pintu Fatimah.
3. Pintu sebelah utara dinamakan pintu Tahajjud.
4. Pintu sebelah barat ke Raudah (sudah ditutup).
Dalam ruangan ini terdapat 3 buah makam yaitu makam Rasulullah SAW,Abu Bakar As Siddiq dan Umar ibnul Khattab.

Jabal Uhud

JABAL UHUD 
Jabal uhud adalah nama sebuah bukit terbesar di Madinah.Letaknya kurang lebih 5 km dari pusat kota Madinah,berada di pinggir jalan lama Madinah-Makkah. Jabal Uhud adalah sekelompok gunung yang ada di kota Madinah dan tidak bersambungan dengan gunung-gunung yang lain dimana pada umumnya gunung-gunung di Madinah ini adalah sambung menyambung,karena itulah disebut Jabal Uhud yang artinya gunung menyendiri. Gunung ini disebut Nabi sebagai salah satu gunung yang ada di surga,sehingga alau kita melihatnya sekarang Insya Allah kita akan melihatnya lagi di surga nanti. 
Mulai tahun 1984 perjalanan jamaah haji dari Makkah ke Madinah atau dari Madinah ke Jeddah tidak melalui jalan lama tersebut,melainkan melalui jalan baru yang tidak melewati pinggir Jabal Uhud. Di lembah bukit ini pernah terjadi perang dasyat antara kaum muslimin sebanyak 700 orang melawan kaum musyrikin Makkah sebanyak 3000 orang. Dalam pertempuran tersebut kaum muslimin yang gugur sampai 70 orang syuhada,antara lain Hamzah bin Abdul Munthalib paman Nabi Muhammad SAW. Perang uhud terjadi pada tahun ke 3H,waktu kaum musyrikin Makkah sampai di perbatasan Madinah,umat Islam mengadakan musyawarah bersama para sahabat yang dipimpin oleh Nabi Muhammad SAW. Banyak para sahabat mengusulkan agar umat Islam menyosong kedatanganmusuh di luar kota Madinah,usul ini akhirnya disetujui oleh Nabi Muhammad SAW. Beberapa orang pemanah ditempatkan di atas gunung Uhud,untuk mengadakan serangan-serangan bilamana kaum musyrikin mulai menggempur kedudukan umat Islam. Dalam perang yang dasyat tersebut umat Islam mendapat kemenangan yang gemilang,pemanah umat Islam yang berada di atas gunung Uhud,setelah melihat barang-barang yang ditinggalkan oleh musuh ada beberapa di antara mereka yang menginggalkan pos untuk turut mengambil barang-barang tersebut padahal Nabi Muhammad SAW telah menginstruksikan agar tidak meninggalkan pos meski apapun yang terjadi. Adanya pengosongan pos oleh pemanah tersebut digunakan oleh Khalid bin Walid (sebelum masuk Islam) seorang ahli strategi yang memimpin tentara berkuda,menggerakkan tentaranya kembali guna menyerang sehingga umat Islam mengalami kekalahan yang tidak sedikit yaitu sampai 70 orang sahabat gugur sebagai syuhada. Dalam perang ini Hindun binti Utbah mengupah Wahsyi Alhabsyi,budak jubair untuk membunuh Hamzah karena ayah Hindun dibunuh oleh Hamzah dalam perang Badar. Begitu pula Jubair bin Mut'im berjanji kepada Wahsyi akan memerdekakannya setelah ia dapat membunuh paman Jubair dalam peperangan badar pula. Nabi Muhammad SAW sendiri dalam peperangan tersebut mendapat luka-luka. Dan sahabat-sahabatnya yang menjadi perisai Nabi Muhammad SAW gugur karena badannya penuh anak panah. setelah perang usai dan kaum musyrikin mengndurkan diri kembali ke Makkah,maka Nabi Muhammad SAW memerintahkan agar mereka yang gugur dimakamkan di tempat mereka roboh,sehingga ada satu liang kubur beberapa syuhada. Kuburan uhud waktu sekarang dikelilingi tembok.

Masjid Qiblatan


MASJID QIBLATAIN
Disebelah Barat Laut Masjid Nabawi kurang 4 Km ada sebuah masjid yang bermenara dua berwarna putih bersih sangat cantik dan anggun. Masjid tersebut
mula-mula dikenal dengan nama masjid Bani Salamah. Letaknya di tepi jalan menuju kampus Universitas Madinah di dekat Istana Raja ke jurusan Wadi Aqiq. Pada permulaan Islam,orang melakukan salat dengan menghadap kiblat ke arah Baitul Maqdis di Yerussalem/Palestina. Pada tahun ke 2 Hijriyah hari senin bulan Rajab waktu Rasulullah sedang melaksanakan salat zuhur di masjid Bani Salamah ini, tiba-tiba turunlah wahyu surat Al Baqarah ayat 144.
Dalam salat dhuhur tersebut mula-mula Rasulullah SAW menghadap ke arah Masjidil Aqsa tetapi setelah turun ayat tersebut di atas,beliau menghentikan sementara,kemudian meneruskan salat ke Masjidil Haram. Dengan terjadinya peristiwa tersebut maka akhirnya. Masjid ini diberi nama masjid Qiblatain yang berarti Masjid berkiblat dua.

Masjid Quba

MASJID QUBA
Masjid Quba adalah sebuah masjid yang terletak di daerah Quba. Quba itu sendiri adalah desa yang terletak kurang lebih 5 Km sebelah barat daya Madinah. Masjid ini dibangun Rasullah pada waktu pertama kali beliau menginjakkan kakinya di Madinah. Waktu Nabi Muhammad SAW berhijrah ke Madinah,orang-orang pertama yang menyosong kedatangan Rasulullah SAW adalah penduduk Quba. Karena orang-orang Quba dan Madinah belum mengenal Nabi maka tatkala Nabi bersama pengiring tunggalnya yaitu Abu bakar Assidiq datang dengan berpakaian yang sama-sama putih,mereka ragu-ragu mana yang Nabi. 
Hal itu menarik perhatian Abu Bakar. Untuk menghilangkan keragu-raguan mereka maka Abu Bakar memegang selendangnya dan dilindungkan di atas kepala Nabi. Dengan demikian Maka para penjemput mengerti yang mana Nabi. Kedatangan Nabi di Quba pada hari Senin tanggal 12 Rabi'ul Awal tahun 13 kenabiannya atau tahun 53 dari kelahiran beliau atau bertepatan dengan tanggal 20 September 622 M. Dan pada waktu di Quba beliau menempati rumah Kalsum bin Hadam dari kabilah Amir bin Auf. Di Quba inilah beliau mendirikan Masjid di atas sebidang tanah milik Kalsum bin Hadam.
Batu pertama diletakkan oleh Nabi sendiri,kemudian berturut-turut diletakkan oleh Abu Bakar,Umar,Usman dan selanjutnya dikerjakan oleh para sahabat Muhajirin dan Ansar sampai selesai. Masjid Quba adalah masjid yang pertama didirikan oleh Nabi Muhammad SAW dan masjid ini pula disebut kan dalam Al-Qur'an dengan nama masjid Taqwa. Masjid ini dibangun Rasulullah SAW 2 kali,pertama ketika kiblatnya menghadap Baitul Maqdis dan kedua ketika kiblatnya menghadap Baitullah. Dalam membangun masjid ini beliau dibantu Malaikat Jibril yang memberi petunjuk arah kiblat masjid tersebut. Di masjid ini pula pertama kali diadakan shalat berjamaah secara terang-terangan. Letak masjid Quba saat ini berada di sudut perempatan jalan tidak jauh dari jalan baru yang menghubungkan Madinah-Makkah-Jeddah. Masjid ini berkali-kali diadakan perubahan dan perluasan antara lain oleh Khalifah Utsman bin Affan ra. kemudian Khalifah Umar bin Abdul Aziz menambah menara. Tahun 435 H diperbaiki lagi oleh Abu Ya'la al Hussaini. Tahun 1245 H oleh Sultan Muhammad ke II dan bangunannya diperbaharui sebagaimana sekarang ini. Di muka masjid dahulu ada sebuah sumur bernama Aris, airnya tawar. Karena di sumur ini cincin Rasulullah SAW. jatuh maka sumur tersebut disebut juga sumur Khatam(cincin).

Masjid Nabawi


Sejarah berdirinya Masjid Nabawi yaitu ketika Rasulullah SAW. Masuk Madinah, kaum Ansar mengelu-elukan beliau serta menawarkan rumah untuk beristirahat. Namun Rasulullah SAW menjawab dengan bijaksana : "Biarkanlah unta ini jalan,karena ia diperintahkan Allah. Setelah sampai di tanah milik kedua anak yatim bernama Sahal dan Suhail keduanya anak Amr bin Amarah dibawah asuhan Mu'adz bin Atrah,unta tersebut berhenti,kemudian beliau dipersilahkan oleh Abu Ayub Al Ansari,tinggal di rumahnya. Setelah beberapa bulan di rumah Au Ayub Al Ansari,Nabi mendirikan masjid di atas sebidang tanah yang sebagian milik As'ad bin Zurrah, sebagian milik kedua anak yatim (Sahal dan Suhai), dan sebagian lagi tanah kuburan Musyrikin yang telah rusak.Tanah kepunyaan kedua anak yatim tadi dibeli dengan harga sepuluh dinar yang dibayar oleh Abu Bakar Ra sedang tanah kuburan serta milik As'ad Bin Zurrah diserahkan sebagai wakaf. Waktu membangun masjid Nabi meletakkan batu pertama,selanjutnya kedua,ketiga,keempat dan kelima masing-masing oleh sahabat Abu Bakar,Umar,Usman dan Ali. Kemudian dikerjakan dengan gotong royong sampai selesai. Pagarnya dari batu tanah (setinggi kurang lebih 2 meter) tiang-tiangnya dari batang kurma,atap dari pelepah pohon kurma,halaman ditutup denga batubatu kecil,kiblat menghadap ke Baitul Maqdis,karena waktu itu perintah Allah SWT.
untuk menghadap Ka'bah belum turun. Pintunya tiga buah,yaitu pintu kanan,pintu kiri dan pintu belakang.Panjang masjid 70 hasta,lebar 60 hasta. Dengan demikian masjid itu sederhana sekali tanpa hiasan,tanpa tikar dan untuk penerangan waktu malam hari digunakan pelepah kurma kering yang dibakar. Masjid tersebut dibuat tahun ke-1 Hijriah. Di sisi masjid dibangun tempat kediaman Nabi dan Keluarganya yang kemudian mejadi tempat pemakamannya.Jumlah pintu yang dibuat sampai dengan masa Raja Abd. Aziz ialah Bab Su'ud,Abdul Aziz,Abdul Majid,Abu Bakar Assiddiq,Umar bin Khattab,Usman bin 'Affan,Babus Salam,Babur Rahman,Babun Nisa,Bab Jibril. Setiap pintu tingginya 6 m dan lebar 3,2 m dibuat dari kayu dihiasi ukiran dari tembaga kuning model Arab. Jumlah tiang sebanyak 232 buah,masing-masing tingginya 5 m. Didirikan 2 buah menara terletak di muka masjid tingginya masing-masing 70 m. Setelah perluasan di masa Raja Fahd jumlah pintu,tiang dan menara bertambah banyak dan seluruh ruangan ber-AC (full AC). Data perkembangan masjid Nabawi mulai dari zaman rasulullah SAW. sebagai berikut: Luas masjid waktu dibangun oleh Rasulullah 2.475 M2,tambahan Khalifah Usmar bin Khattaab 1.100 M2,tambahan Khalifah Usman bin Affan 496 M2, tambahan Khalifah Walid bin Abdul Malik 2.369 M2,tambahan Khalifah Abbas Al Mahdi 2.450 M2,tambahan Malik Al Qait Bey 120 M2,tambahan Khalifah Sultan Abdul Majid Al Usmani 1.293 M2,tambahan Mali Faisal 600 M2. Pada saat Malik Fahd sedang melaksanakan perluasan Masjid Nabawi tersebut seluas 82.000 M2.

AIR ZAM-ZAM



AIR ZAM-ZAM
Tempatnya 20 meter ke kiri dari Masjidil Haram ada semacam terowongan dengan trap trap ke bawah, di dalam sumber air Zam Zam itu berada yang sekarang sudah ditutup dan dipagari dengan kaca tebal yang didalamnya sudah dipasangi instalasi pipa modern untuk mengalirkan air Zam Zam itu ke tempat tempat yang sudah ditentukan. Dahulu pada masa jahiliah air zamzam dijuluki syabba'ah (yang banyak mengeyangkan),dan diyakini bahwa ia adalah sebaik-baik penolong bagi keluarga. Air zam-zam memiliki nilai yang sangat tinggi bagi ummat Islam karena ini adalah air Barokah,air yang diberikan oleh tuhan Yang Maha Pemurah sehingga dapat diminum untuk apa saja. Seperti yang dinyatakan oleh Nabi Muhammad SAW dan Nabi tidak menyatakan sesuatu kecuali wahyu dari Allah "Air zam-zam dapat diminum untuk apa saja ". Air zam-zam rasanya agak lain dari air biasa namun demikian yang penting riwayat dari
sumur itu sendiri. Waktu Nabi Ismail as. dan ibunya (Siti Hajar) ditinggalkan oleh Nabi ibrahim di lembah itu setelah kehabisan persediaan air untuk minum maka ibunya pergi ke bukit Shafa mencari-cari mata air tetapi yang dicari tidak ada,maka pergilah ia ke bukit Marwah tetapi juga tidak mendapat mata air. Berlari-lari antara Shafa dan Marwah sampai tujuh kali namun tidak berhasil juga. Tiba-tiba ia mendengar suara yang tidak ada wujudnya. Siti Hajar berkata : Saya mendengar suaramu,tolonglah aku jika engkau punya kebaikan. Malaikat Jibril menampakkan diri dan memukul tanah yang akhirnya memancarlah sumber air. Siti hajar membendung seraya berkata-kata zamzam-zamzam,karena kuatir kalau air itu mengalir ke mana-mana. Di tempat mata air inilah akhirnya disebut sumur zam-zam. Nabi Muhammad SAW bersabda "Andaikata Siti Hajar membiarkan ir itu mengalir niscaya sumur itu menjadi mata air yang mengalir. Dengan air zam-zam itulah Siti Hajar dan puteranya Nabi Ismail as. dapat menyambung hidupnya. Keistimewaan sumur zam-zam ini antara lain meskipun airnya setiap hari diambil beribu-ribu liter,namun tidak pernah berkurang. Jamah haji yang baru pulang menunaikan ibadah haji umumnya membawa oleh-oleh dan tidak ketinggalan membawa korma dan air Zam-zam.

Situs Sejarah Islam di Makkah Punah


Situs Sejarah Islam di Makkah Punah


Antara
Ribuan umat muslim beribadah di Masjidil Haram, Mekkah, Arab Saudi, dengan latar belakang proyek pembangunan perluasan Masjidil Haram, Selasa (4/10). Pemerintah Arab Saudi melakukan perluasan pelataran sebelah utara Masjidil Haram hingga 400 ribu meter yan
Ribuan umat muslim beribadah di Masjidil Haram, Mekkah, Arab Saudi, dengan latar belakang proyek pembangunan perluasan Masjidil Haram, Selasa (4/10). Pemerintah Arab Saudi melakukan perluasan pelataran sebelah utara Masjidil Haram hingga 400 ribu meter yan
A+ | Reset | A-
REPUBLIKA.CO.ID, MEKKAH -- Beberapa situs paling suci bagi umat Islam, Mekkah, di Arab Saudi terancam punah. Pemerintah Kerajaan di Riyadh setuju dengan pembangunan Masjidil Haram menjadi kawasan megapolitan. Akibatnya, beberapa peninggalan sejarah Rasul Muhammad saw dinyatakan hilang. 

The Independent baru-baru ini mengatakan upaya penyulapan kawasan Masjidil Haram menjadi kawasan elitis telah berlangsung sejak sepekan lalu. 

Sebuah dokumentasi yang dilansir beberapa media internasional menunjukkan aktivitas pengerukan tanah di sebalah timur Ka'bah. Jejeran eskavator melubangi lahan dan membumihanguskan beberapa situs-situs bersejarah umat Islam.

Dikatakan, situs yang telah hancur adalah tempat Rasul Muhammad mengawali perjalanan Isra' Mi'raj (620 M). Situs lain yang ikut dihancurkan adalah kolom peninggalan Dinasti Ottoman dan Dinasti Abbasiyah.

Di tempat-tempat tersebut, dikatakan menyimpan segudang peninggalan kejayaan Islam berupa dokumentasi kaligrafi (seni menulis ayat-ayat suci Al-quran) tertua di dunia. Tempat-tempat yang babak belur itu juga mengandung sejarah bagi masa Khulafaur Rasyidin (632 - 661 M).

Press Television mengatakan, Kerajaan Saudi mengklaim penghancuran situs-situs tersebut adalah bagian dari rencana pembangunan multi-miliar dolar. Pembangunan dikatakan untuk peningkatan kapasitas peziarah yang singgah ke Masjidil Haram.

Raja Saudi Abdullah juga menunjuk ulama Wahabi dan Imam Masjidil Haram, Abdul Rahman al-Sudais sebagai penanggungjawab pembangunan kali ini. Tercatat dalam kesepakatan, konsorsium bernama Binladin Group adalah sebagai pemenang tender pembangunan tersebut.

Binladin Group adalah salah satu anggota utama dalam lingkaran ekonomi terbesar di Arab Saudi. Konsorsium itu dikatakan menjadi pintu lebar bagi investor asing yang hendak menanamkan modalnya di Tanah Arab.

Binladen Group juga menjadi kontraktor utama perluasan kompleks Masjid Nabawi di Madinah pada 2012 lalu. Pemerintah Kerajaan Saudi memang gemar meremajakan kompleks Masjidil Haram dan Masjid Nabawi di Madinah. 

Saban tahunnya, miliaran dolar digelontorkan untuk ekspansi dan perluasan. Kerajaan berdalih ekspansi tersebut adalah untuk peningkatan layanan dan daya tampung peziarah. 

Memang, saban tahunnya jutaan umat muslim melangsungkan ritual keagamaan wajib di Makkah dan Madinah. Perluasan diperlukan lantaran semakin membludaknya jumlah jemaah.

Tahun lalu, pembangunan dan perluasan di Masjid Nabawi, sempat mendapat kecaman luas dari kelompok muslim dunia. Sebab konsorsium ini menyulap rumah Rasul Muhammad di kompleks masjid sebagai toilet umum. 

Makam manusia tersuci bagi Umat Islam itu juga pernah terancam akan dibongkar untuk tujuan serupa. Bagi keluarga kerajaan dan Wahabi, situs-situs relijius tersebut berpotensi melunturkan nilai-nilai keagamaan, dan mendekati kemusyrikan.

Direktur Islamic Heritage Research Foundation,  Irfan al-Alawi, mengatakan Kerajaan Saudi melakukan kecerobohan dalam pembangunan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. Perluasan kawasan semestinya tidak menjadikan situs-situs sejarah tersebut sebagai objek penghancuran.

Kata dia, penghancuran tiga situs penting Umat Islam kali ini adalah langkah signifikan menuju penghancuran situs-situs Islam berikutnya. Al-Alawi menuding Kerajaan Saudi sedang menghapus catatan sejarah Umat Muslim.

Kritikus sejarah peradaban islam lainnya mengatakan, penghancuran situs-situs Islam adalah penghinaan. Press Television menggolongkan aktivitas penghancuran tersebut sebagai bagian dari agenda terselubung untuk menghilangkan rekam sejarah agama samawi terbesar ini.


Reporter : Bambang Noroyono
Redaktur : Damanhuri Zuhri
Sumber : the independent/press televison

Peristiwa Fathu Makkah oleh Pasukan Muslimin


20 Ramadhan, Peristiwa Fathu Makkah oleh Pasukan Muslimin


Tanggal 20 Ramadhan tahun kedelapan Hijriah, pasukan Muslimin yang berjumlah 10 ribu orang dan dipimpin langsung oleh Rasulullah Saw berhasil menaklukkan kota Mekah. Aksi penalukkan yang kemudian dikenal dengan nama Fathu Makkah itu dilakukan kaum Muslimin menyusul pelanggaran kaum Musyrikin Quraisy atas perjanjian Hudaibiah yang disepakati oleh kedua belah pihak dua tahun sebelumnya.

Setelah terjadinya penaklukkan atas kota Mekah, Rasulullah memberikan jaminan keamanan kepada warga setempat meskipun sebelumnya mereka adalah penentang keras ajaran Islam dan bahkan merekalah yang dulunya menyiksa kaum Muslimin sebelum hijrah ke Madinah. Pada hari yang sama, seluruh patung yang berada di sekitar Kabah dihancurkan. Kemenangan gemilang kaum Muslimin yang diperoleh tanpa pertumpahan darah itu tercatat abadi dalam al-Quran surat an-Nashr.

Ibnu Sa'iy Lahir

Tanggal 20 Ramadhan tahun 674 Hijriah, Ibnu Sa'iy, seorang sastrawan dan sejarawan muslim, terlahir ke dunia di kota Bagdad. Selama bertahun-tahun, Ibnu Sa'iy menjadi pustakawan di Madrasah Nizhamiyah, sebuah pusat pendidikan terkemuka di Bagdad pada masa itu. Setelah jatuhnya Bagdad ke tangan pasukan Mongol, oleh Nashirudin Thusi, ulama terkenal masa itu, Ibnu Sa'iy ditunjuk sebagai pengawas perpustakaan-perpustakaan di Bagdad.

Ibnu Sa'iy banyak menulis buku-buku sejarah yang kemudian menjadi bahan rujukan para penulis zaman berikutnya, terutama buku-bukunya seputar sejarah penguasa Dinasti Abbasiah. Di antara buku karya Ibnu Sa'iy berjudul "Akhbarul Khulafa'". (IRIB Indonesia)

Saterdag 03 Augustus 2013

Potret Arab Saudi di masa yg akan datang


Potret Arab Saudi di Masa Datang:Menghilangkan Jejak Rasulullah?

Tahukah anda? Makkah sekarang sudah seperti Las Vegas?
Arab Saudi, seperti juga negara-negara lain yang bergelimang harta, terus melakukan modernisasi. Selain secara pemikiran, seperti diangkatnya seorang perempuan dalam jajaran kementrian di negara itu, juga pembangunan fisik pun dilakukan. Tetapi, pengembangan Arab Saudi, khususnya kota suci Makkah dan Madinah akhir-akhir ini tidak memedulikan situs-situs sejarah Islam.
Makin habis saja bangunan yang menjadi saksi sejarah Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam dan sahabatnya.
Bangunan-bangunan itu dibongkar karena berbagai alasan, namun sebagian besar karena ingin menyesuaikan dengan kota-kota besar di dunia lainnya. Bahkan sekarang, tempat kelahiran Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam terancam akan dibongkar untuk perluasan tempat parkir.
Sebelumnya, rumah Rasulullah pun sudah lebih dulu digusur. Padahal, disitulah Rasulullah berulang-ulang menerima wahyu. Di tempat itu juga putra-putrinya dilahirkan serta Khadijah meninggal.
mecca-bucks
 Beberapa bulan yang lalu, Sami Angawi, pakar arsitektur Islam di wilayah Arab mengatakan bahwa beberapa bangunan dari era Islam kuno terancam musnah. Pada lokasi bangunan berumur 1.400 tahun Itu akan dibangun jalan menuju menara tinggi yang menjadi tujuan ziarah jamaah haji dan umrah.
 parking-area
 "Saat ini kita tengah menyaksikan saat-saat terakhir sejarah Makkah. Bagian bersejarahnya akan segera diratakan untuk dibangun tempat parkir," katanya kepada Reuters. Angawi menyebut setidaknya 300 bangunan bersejarah di Makkah dan Madinah dimusnahkan selama 50 tahun terakhir.
12
Bahkan sebagian besar bangunan bersejarah Islam telah punah semenjak Arab Saudi berdiri pada 1932. Hal tersebut berhubungan dengan maklumat yang dikeluarkan Dewan Keagamaan Senior Kerajaan pada tahun 1994. Nasib situs bersejarah Islam di Arab Saudi memang sangat menyedihkan. Mereka banyak menghancurkan peninggalan-peninggalan Islam sejak masa Ar-Rasul Shallallahu 'Alaihi wa Sallam.
ke
Semua jejak jerih payah Rasulullah itu habis oleh modernisasi. Sebaliknya mereka malah mendatangkan para arkeolog (ahli purbakala) dari seluruh dunia dengan biaya ratusan juta dollar untuk menggali peninggalan-peninggalan sebelum Islam baik yang dari kaum jahiliyah maupun sebelumnya dengan dalih obyek wisata.
kabah
 Kemudian dengan bangga mereka menunjukkan bahwa zaman pra Islam telah menunjukkan kemajuan yang luar biasa, tidak diragukan lagi ini merupakan pelenyapan bukti sejarah yang akan menimbulkan suatu keraguan di kemudian hari. Wallohu alam bi shawab. (sa/skpc/erm) 
 

Tahukah anda? Makkah sekarang sudah seperti Las Vegas

"Makkah sekarang sudah seperti Las Vegas, " begitulah pernyataan yang dilontarkan Ali al-Ahmad, direktur Institute for Gulf Affairs-lembaga riset oposisi Saudi - yang berbasis di Washington, melihat perkembangan kota suci Makkah saat ini.
Kota Makkah yang menyandang sebutan kota suci dan menjadi pusat ibadah haji umat Islam di seluruh dunia, ketenangan dan kekhusyukannya makin terkikis, Ka'bah yang terletak di tengah masjid Haram dan menjadi arah shalat Muslim sedunia, semakin tenggelam oleh berdirinya gedung-gedung tinggi.
Menurutnya, perkembangan kota Makkah sekarang adalah sebuah bencana. "Hal ini akan memberikan pengaruh buruk bagi umat Islam. Ketika mereka ke Makkah mereka tidak punya perasaan apapun, tidak ada keunikan lagi. Apa yang anda lihat cuma semen dan kaca, " ujar Ahmad serius.
Ahmad cukup beralasan melontarkan pernyataannya itu, karena kota Makkah saat ini makin penuh dengan bangunan-bangunan tinggi mulai dari hotel, pusat perbelanjaan dan toko-toko besar yang menjual produk Barat. Sebut saja kedai kopi Starbucks, Cartier and Tiffany, H&M dan Topshop.
Pusat perbelanjaan Abraj Al-Bait ( www.abrajalbait.com ), salah satu mall terbesar di Saudi yang baru dibuka menjelang musim haji bulan Desember 2006 kemarin, nampak megah dengan monitor-monitor televisi flat, cahaya lampu-lampu neon, dengan pusat hiburan, resto-resto cepat saji, bahkan toko pakaian dalam.
Pusat perbelanjaan itu, nantinya juga akan dilengkapi dengan kompleks hotel yang menjulang tinggi. Bahkan kompleks bangunan yang rencananya selesai tahun 2009 nanti, akan menjadi gedung tertinggi ketujuh di seluruh dunia, dilengkapi dengan fasilitas rumah sakit dan tempat shalat yang luas.
Seluruh pegunungan di dekat Jabal Omar, kini sudah diratakan. Di lokasi itu juga akan dibangun kompleks hotel dan lebih dari 130 gedung-gedung tinggi baru.
Kota Makkah yang menyandang sebutan kota suci dan menjadi pusat ibadah haji umat Islam di seluruh dunia, ketenangan dan kekhusyukannya makin terkikis, Ka'bah yang terletak di tengah masjid Haram dan menjadi arah shalat Muslim sedunia, semakin tenggelam oleh berdirinya gedung-gedung tinggi.
"Ini adalah akhir dari Makkah, " kata Irfan Ahmad dari London, pendiri Islamic Heritage Foundation, yang secara khusus aktivitasnya mempertahankan peninggalan-peninggalan bersejarah di Makkah, Madinah dan tempat-tempat lainnya di Arab Saudi.
"Sebelumnya, bahkan pada masa Ustmani, tak satu pun gedung-gedung di Makkah yang tingginya melebihi tinggi Masjid Haram. Sekarang, banyak gedung yang lebih tinggi dari Masjid Haram dan tidak menghormati keberadaan masjid itu, " tukas Irfan.
Uang, tentu saja menjadi motivasi utama boomingnya gedung-gedung tinggi di Makkah. Karena setiap tahun, kota itu dibanjiri oleh para jamaah haji. Papan-papan iklan di sepanjang jalan menuju Makkah, seolah menjadi daya tarik bagi para investor yang mencari keuntungan dari usaha penginapan.
Sejumlah organisasi Islam mengatakan, berdirinya gedung-gedung megah di kota Makkah, juga dilatarbelakangi motif agama. Mereka menuding pemerintah Saudi mengizinkankelompok konservatif untuk menghancurkan tempat-tempat bersejarah dengan alasan khawatir tempat itu justeru disembah-sembah oleh para pengunjung.
Ahmad dari Islamic Heritage Foundation mengaku punya kalatog lebih dari 300 tempat-tempat bersejarah di Arab Saudi, termasuk pemakaman dan masjid-masjid. Ia mengatakan, sebuahrumah tempat Nabi Muhammad dilahirkan dihancurkan untuk membangun tempat kamar mandi.
"Sama sekali tidak menghormati Kabah, tidak menghormati rumah Tuhan atau lingkungan dari tempat-tempat bersejarah itu, " kata Sami Angawi, seorang arsitek Saudi yang ingin mempertahankan peninggalan bersejarah di Makkah.
"Padahal, memotong pohon saja seharusnya tidak boleh dilakukan di kota ini, "sambungnya.
Kemajuan kadang memang harus dibayar mahal. Bahkan pasar malam, di mana para jamaah bisa menjual barang-barang yang dibawanya, kini sudah tidak ada lagi. Begitu juga dengan keluarga-keluarga di Makkah yang biasa menyambut para jamaah haji, sudah tidak terlihat lagi sejak rumah-rumah mereka digusur untuk perluasan Masjid Haram di era tahun 1970-an.
Angawi kini berusaha melakukan pendekatan pada kerajaan Arab Saudi agar memberi perhatian besar atas penghancuran tempat-tempat bersejarah. Ahmad melobi pemerintah-pemerintah negara Asia dan Arab untuk menghentikan penghancuran yang dilakukan pemerintah Saudi. Kedua tokoh ini menyayangkan kurangnya kepedulian umat Islam atas isu-isu ini. Kepentingan bisnis dan uang mengalahkan segala-galanya.
"Makkah tidak pernah berubah seperti sekarang ini. Apa yang anda lihat sekarang baru 10 persennya saja dari apa yang akan ada, yang akan jauh lebih, lebih buruk lagi, " kata Angawi risau. (ln/IHT/eramuslim)
 

 

MEGA PROYEK MECCA BUCKS

Sebuah Konspirasi Menghilangkan Jejak Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam!! 
Masjidil Haram 2020

PERUBAHAN TEMPAT SA'IE ISU BESAR PERLU DIJELASKAN

Oleh: Abu Syafiq 006 012 2850578
sai1
Sebelum ini saya pernah menulis berkaitan perubahan yang berlaku pada tempat sa’ie (Mas’a) yang merupakan syiar Allah dalam beribadatan haji dan umrah. Pada tahun lepas kerajaan Saudi telah bertindak merobohkan tempat sa’ie yang lama (yang sah dinamakan Mas’a) kemudian dibina tempat sa’ie yang baru dan diperluaskan lagi lebarnya satu kali ganda sehingga terkeluar dari landasan ukuran lebar yang ditentukan oleh syarak (dinamakan Tausi’ah)tanpa meneliti kajian yang tepat hanya berdasarkan syubhah yang tertolak.
Pada masa yang sama kita dapati ramai dikalangan pelajar dan pengajar kurang mahir dalam pengkajian pada perubahan yang berlaku di tempat sa’ie lantas mereka tidak mengkaji secara telus hanya menyerah kepada jawapan atau fatwa yang dikeluarkan oleh mana-mana individu atau jabatan dan dukacita didapati beberapa jawapan yang mereka terima itu hakikatnya tidak berdasarkan kaedah feqhiyyah yang tepat bahkan lebih hampir kepada ianya bercanggah dengan Al-Quran, Al-Hadith, Ijma’ dan Qawa’id Fiqhiyyah itu sendiri. Alasan mereka yang mengharuskan perluasan tempat sa’ie dilihat hanya berkisarkan slogan “Memudahkan Jangan Menyusahkan”.
Amat memalukan mereka yang diperakui keilmuannya tidak mengikut disiplin ilmu dalam menuturkan satu hukum sehingga mengharuskan perluasan tempat sa’ie walaupun ianya adalah tawqify (ditetapkan syarak tidak boleh ijtihad).
Apapun berlaku seorang muslim harus merenung, memikirkan dan wajib bertindak dalam memelihari agama yang suci murni ini. Hadith Nabi yang masyhur: “ Sesiapa yang melihat kemungkaran maka ubahlah ia dengan kuasanya jika tidak dengan lidahnya jika tidak mampu jua maka dengan hatinya ” dan perubahan pada pelebaran tempat sa’ie adalah satu jenayah yang tidak harus dibisukan. Bukan tidak menghormati pemerintah disana tetapi syarak lebih aula lagi utama untuk ditegakkan.
Saya kesal setelah beberapa rombongan haji pulang ke tanah air baru-baru ini ketika sempat saya bertanyakan kepada mereka berkaitan tempat sa’ie. Kebanyakan mereka mengatakan “kami melakukan sa’ie antara Sofa dan Marwah ditempat dan kawasan baru yang dibina dan diperluaskan itu”. Saya sangat sedih kerana perkara ini berkaitan peribadatan mereka sendiri lantas saya perjelaskan kepada mereka isu sebenar dan tindakan susulan bagi menjaga ibadah haji mereka. Bayangkan berapa juta manusia yang pergi haji dan umrah baru-baru ini? Sudah pasti ramai yang tidak tahu terus melakukan sa’ie ditempat yang baru itu. Allah!
Sudah pasti soalan yang timbul. Adakah haji dan umrah mereka tidak sah? Apakah tindakan sewajarnya? Jawapan ringkas yang saya boleh berikan adalah mereka yang melakukan ibadah haji atau umrah ketikama mana mereka melakukan sa’ie itu diluar kawasan sa’ie yang sahih maka hukum bersa’ie mereka itu tidak sah. Inilah yang telah dinaskan oleh Imam Asy-Syafi’e dan para ulama. Sekarang ini yang telah berlaku tempat sa’ie tersebut telah diperlebarkan sehingga terkeluar dari ukuran syarak dan ramai yang melakukan sa’ie dikawasan yang tidak sah itu setelah pemerintah disana memperlebarkan tempat sa’ie (mas’a) sehingga melebihi ukuran lebar syarak. Ada pula yang mendakwa kononnya lebar tempat sa’ie itu tidak pernah ditentukan oleh sesiapa pun lantas dinukilkan beberapa kenyataan para ulama tanpa tadqiq dan tahqiq.
Sedangkan hakikatnya lebar ukuran Sofa dan Marwah itu telah ditentukan oleh ramai ulama berdasarkan sejarah dan sabda Rasulullah sollallahu ‘alaihiwasallam antara mereka Imam An-Nahrawaniy (w 990H) dalam kitab Al-I’lam Bi ‘Alam Baitillihil Haram dan ulama Islam pengaji sejarah yang terkenal Al-Azroqy dalam Akbar Makkah dan lain-lain ulama.
Perlu diingatkan ukuran tempat sa’ie bukanlah perkara ijtihadiy tetapi ianya tauqifiy iaitu tidak boleh seseorang walaupun seorang ulama mujtahid mengubah tempat’ sa’ie tersebut atau diperluaskan sehingga keluasan yang amat besar sepertimana sekarang ini yang berlaku.
Untuk kali ini saya tinggalkan pembaca dengan keputusan Fatwa Saudi sendiri menolak perluasan tempat sa’ie itu sendiri :
KEPUTUSAN RASMI MAJLIS FATWA SAUDI ARABIA BERKAITAN PERLEBARAN TEMPAT SA’IE YANG BARU ITU ADALAH IANYA HARAM
DIPERLEBARKAN DAN MEMADAI DENGAN DIBINA BERTINGKAT TINGAT DAN JANGAN DIPERLUASKAN UKURAN LEBARNYA KERANA BERCANGGAH DENGAN SYARAK.
KEPUTUSAN BIL (227) BERTARIKH 22/ 2 1427H.
srt
srt1
………
* Walaupu ia fatwa dari negara yang terkenal disana akan kewujudan beberapa orang berfikrah kewahabiyatan mereka. Tetapi pada keputusan tersebut terdapat kebenaran yang telahpun lama jelas dikalangan para tokoh-tokoh ulama Islam yang telah lama mengkaji antaranya Tuan Guru Dr. Syeikh Toha Ad-Dasuqy yang merupakan juga Prof dan Dekan Qism Aqidah Wal Falsafah Kuliyyah Usuluddin Kaherah Universiti Al-Azhar Mesir dan ramai lagi. Fatwa tersebut hanya sekadar susulan sokongan pada kajian yang telah dibuat dan bukan mempersetujui aqidah Wahhabi. Maha suci Allah dari sifat makhluk dan sifat duduk.
Nantikan penjelasan isu penting ini lagi pada penulisan mendatang….

sumber: www.abu-syafiq.blogspot.com

Potret Arab Saudi di masa yg akan datang


Potret Arab Saudi di Masa Datang:Menghilangkan Jejak Rasulullah?

Tahukah anda? Makkah sekarang sudah seperti Las Vegas?

Arab Saudi, seperti juga negara-negara lain yang bergelimang harta, terus melakukan modernisasi. Selain secara pemikiran, seperti diangkatnya seorang perempuan dalam jajaran kementrian di negara itu, juga pembangunan fisik pun dilakukan. Tetapi, pengembangan Arab Saudi, khususnya kota suci Makkah dan Madinah akhir-akhir ini tidak memedulikan situs-situs sejarah Islam.
Makin habis saja bangunan yang menjadi saksi sejarah Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam dan sahabatnya.
Bangunan-bangunan itu dibongkar karena berbagai alasan, namun sebagian besar karena ingin menyesuaikan dengan kota-kota besar di dunia lainnya. Bahkan sekarang, tempat kelahiran Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam terancam akan dibongkar untuk perluasan tempat parkir.
Sebelumnya, rumah Rasulullah pun sudah lebih dulu digusur. Padahal, disitulah Rasulullah berulang-ulang menerima wahyu. Di tempat itu juga putra-putrinya dilahirkan serta Khadijah meninggal.
mecca-bucks
 Beberapa bulan yang lalu, Sami Angawi, pakar arsitektur Islam di wilayah Arab mengatakan bahwa beberapa bangunan dari era Islam kuno terancam musnah. Pada lokasi bangunan berumur 1.400 tahun Itu akan dibangun jalan menuju menara tinggi yang menjadi tujuan ziarah jamaah haji dan umrah.
 parking-area
 "Saat ini kita tengah menyaksikan saat-saat terakhir sejarah Makkah. Bagian bersejarahnya akan segera diratakan untuk dibangun tempat parkir," katanya kepada Reuters. Angawi menyebut setidaknya 300 bangunan bersejarah di Makkah dan Madinah dimusnahkan selama 50 tahun terakhir.
12
Bahkan sebagian besar bangunan bersejarah Islam telah punah semenjak Arab Saudi berdiri pada 1932. Hal tersebut berhubungan dengan maklumat yang dikeluarkan Dewan Keagamaan Senior Kerajaan pada tahun 1994. Nasib situs bersejarah Islam di Arab Saudi memang sangat menyedihkan. Mereka banyak menghancurkan peninggalan-peninggalan Islam sejak masa Ar-Rasul Shallallahu 'Alaihi wa Sallam.
ke
Semua jejak jerih payah Rasulullah itu habis oleh modernisasi. Sebaliknya mereka malah mendatangkan para arkeolog (ahli purbakala) dari seluruh dunia dengan biaya ratusan juta dollar untuk menggali peninggalan-peninggalan sebelum Islam baik yang dari kaum jahiliyah maupun sebelumnya dengan dalih obyek wisata.
kabah
 Kemudian dengan bangga mereka menunjukkan bahwa zaman pra Islam telah menunjukkan kemajuan yang luar biasa, tidak diragukan lagi ini merupakan pelenyapan bukti sejarah yang akan menimbulkan suatu keraguan di kemudian hari. Wallohu alam bi shawab. (sa/skpc/erm) 
 

Tahukah anda? Makkah sekarang sudah seperti Las Vegas

"Makkah sekarang sudah seperti Las Vegas, " begitulah pernyataan yang dilontarkan Ali al-Ahmad, direktur Institute for Gulf Affairs-lembaga riset oposisi Saudi - yang berbasis di Washington, melihat perkembangan kota suci Makkah saat ini.
Kota Makkah yang menyandang sebutan kota suci dan menjadi pusat ibadah haji umat Islam di seluruh dunia, ketenangan dan kekhusyukannya makin terkikis, Ka'bah yang terletak di tengah masjid Haram dan menjadi arah shalat Muslim sedunia, semakin tenggelam oleh berdirinya gedung-gedung tinggi.
Menurutnya, perkembangan kota Makkah sekarang adalah sebuah bencana. "Hal ini akan memberikan pengaruh buruk bagi umat Islam. Ketika mereka ke Makkah mereka tidak punya perasaan apapun, tidak ada keunikan lagi. Apa yang anda lihat cuma semen dan kaca, " ujar Ahmad serius.
Ahmad cukup beralasan melontarkan pernyataannya itu, karena kota Makkah saat ini makin penuh dengan bangunan-bangunan tinggi mulai dari hotel, pusat perbelanjaan dan toko-toko besar yang menjual produk Barat. Sebut saja kedai kopi Starbucks, Cartier and Tiffany, H&M dan Topshop.
Pusat perbelanjaan Abraj Al-Bait ( www.abrajalbait.com ), salah satu mall terbesar di Saudi yang baru dibuka menjelang musim haji bulan Desember 2006 kemarin, nampak megah dengan monitor-monitor televisi flat, cahaya lampu-lampu neon, dengan pusat hiburan, resto-resto cepat saji, bahkan toko pakaian dalam.
Pusat perbelanjaan itu, nantinya juga akan dilengkapi dengan kompleks hotel yang menjulang tinggi. Bahkan kompleks bangunan yang rencananya selesai tahun 2009 nanti, akan menjadi gedung tertinggi ketujuh di seluruh dunia, dilengkapi dengan fasilitas rumah sakit dan tempat shalat yang luas.
Seluruh pegunungan di dekat Jabal Omar, kini sudah diratakan. Di lokasi itu juga akan dibangun kompleks hotel dan lebih dari 130 gedung-gedung tinggi baru.
Kota Makkah yang menyandang sebutan kota suci dan menjadi pusat ibadah haji umat Islam di seluruh dunia, ketenangan dan kekhusyukannya makin terkikis, Ka'bah yang terletak di tengah masjid Haram dan menjadi arah shalat Muslim sedunia, semakin tenggelam oleh berdirinya gedung-gedung tinggi.
"Ini adalah akhir dari Makkah, " kata Irfan Ahmad dari London, pendiri Islamic Heritage Foundation, yang secara khusus aktivitasnya mempertahankan peninggalan-peninggalan bersejarah di Makkah, Madinah dan tempat-tempat lainnya di Arab Saudi.
"Sebelumnya, bahkan pada masa Ustmani, tak satu pun gedung-gedung di Makkah yang tingginya melebihi tinggi Masjid Haram. Sekarang, banyak gedung yang lebih tinggi dari Masjid Haram dan tidak menghormati keberadaan masjid itu, " tukas Irfan.
Uang, tentu saja menjadi motivasi utama boomingnya gedung-gedung tinggi di Makkah. Karena setiap tahun, kota itu dibanjiri oleh para jamaah haji. Papan-papan iklan di sepanjang jalan menuju Makkah, seolah menjadi daya tarik bagi para investor yang mencari keuntungan dari usaha penginapan.
Sejumlah organisasi Islam mengatakan, berdirinya gedung-gedung megah di kota Makkah, juga dilatarbelakangi motif agama. Mereka menuding pemerintah Saudi mengizinkankelompok konservatif untuk menghancurkan tempat-tempat bersejarah dengan alasan khawatir tempat itu justeru disembah-sembah oleh para pengunjung.
Ahmad dari Islamic Heritage Foundation mengaku punya kalatog lebih dari 300 tempat-tempat bersejarah di Arab Saudi, termasuk pemakaman dan masjid-masjid. Ia mengatakan, sebuahrumah tempat Nabi Muhammad dilahirkan dihancurkan untuk membangun tempat kamar mandi.
"Sama sekali tidak menghormati Kabah, tidak menghormati rumah Tuhan atau lingkungan dari tempat-tempat bersejarah itu, " kata Sami Angawi, seorang arsitek Saudi yang ingin mempertahankan peninggalan bersejarah di Makkah.
"Padahal, memotong pohon saja seharusnya tidak boleh dilakukan di kota ini, "sambungnya.
Kemajuan kadang memang harus dibayar mahal. Bahkan pasar malam, di mana para jamaah bisa menjual barang-barang yang dibawanya, kini sudah tidak ada lagi. Begitu juga dengan keluarga-keluarga di Makkah yang biasa menyambut para jamaah haji, sudah tidak terlihat lagi sejak rumah-rumah mereka digusur untuk perluasan Masjid Haram di era tahun 1970-an.
Angawi kini berusaha melakukan pendekatan pada kerajaan Arab Saudi agar memberi perhatian besar atas penghancuran tempat-tempat bersejarah. Ahmad melobi pemerintah-pemerintah negara Asia dan Arab untuk menghentikan penghancuran yang dilakukan pemerintah Saudi. Kedua tokoh ini menyayangkan kurangnya kepedulian umat Islam atas isu-isu ini. Kepentingan bisnis dan uang mengalahkan segala-galanya.
"Makkah tidak pernah berubah seperti sekarang ini. Apa yang anda lihat sekarang baru 10 persennya saja dari apa yang akan ada, yang akan jauh lebih, lebih buruk lagi, " kata Angawi risau. (ln/IHT/eramuslim)
 

 

MEGA PROYEK MECCA BUCKS

Sebuah Konspirasi Menghilangkan Jejak Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam!! 
Masjidil Haram 2020

PERUBAHAN TEMPAT SA'IE ISU BESAR PERLU DIJELASKAN

Oleh: Abu Syafiq 006 012 2850578
sai1
Sebelum ini saya pernah menulis berkaitan perubahan yang berlaku pada tempat sa’ie (Mas’a) yang merupakan syiar Allah dalam beribadatan haji dan umrah. Pada tahun lepas kerajaan Saudi telah bertindak merobohkan tempat sa’ie yang lama (yang sah dinamakan Mas’a) kemudian dibina tempat sa’ie yang baru dan diperluaskan lagi lebarnya satu kali ganda sehingga terkeluar dari landasan ukuran lebar yang ditentukan oleh syarak (dinamakan Tausi’ah)tanpa meneliti kajian yang tepat hanya berdasarkan syubhah yang tertolak.
Pada masa yang sama kita dapati ramai dikalangan pelajar dan pengajar kurang mahir dalam pengkajian pada perubahan yang berlaku di tempat sa’ie lantas mereka tidak mengkaji secara telus hanya menyerah kepada jawapan atau fatwa yang dikeluarkan oleh mana-mana individu atau jabatan dan dukacita didapati beberapa jawapan yang mereka terima itu hakikatnya tidak berdasarkan kaedah feqhiyyah yang tepat bahkan lebih hampir kepada ianya bercanggah dengan Al-Quran, Al-Hadith, Ijma’ dan Qawa’id Fiqhiyyah itu sendiri. Alasan mereka yang mengharuskan perluasan tempat sa’ie dilihat hanya berkisarkan slogan “Memudahkan Jangan Menyusahkan”.
Amat memalukan mereka yang diperakui keilmuannya tidak mengikut disiplin ilmu dalam menuturkan satu hukum sehingga mengharuskan perluasan tempat sa’ie walaupun ianya adalah tawqify (ditetapkan syarak tidak boleh ijtihad).
Apapun berlaku seorang muslim harus merenung, memikirkan dan wajib bertindak dalam memelihari agama yang suci murni ini. Hadith Nabi yang masyhur: “ Sesiapa yang melihat kemungkaran maka ubahlah ia dengan kuasanya jika tidak dengan lidahnya jika tidak mampu jua maka dengan hatinya ” dan perubahan pada pelebaran tempat sa’ie adalah satu jenayah yang tidak harus dibisukan. Bukan tidak menghormati pemerintah disana tetapi syarak lebih aula lagi utama untuk ditegakkan.
Saya kesal setelah beberapa rombongan haji pulang ke tanah air baru-baru ini ketika sempat saya bertanyakan kepada mereka berkaitan tempat sa’ie. Kebanyakan mereka mengatakan “kami melakukan sa’ie antara Sofa dan Marwah ditempat dan kawasan baru yang dibina dan diperluaskan itu”. Saya sangat sedih kerana perkara ini berkaitan peribadatan mereka sendiri lantas saya perjelaskan kepada mereka isu sebenar dan tindakan susulan bagi menjaga ibadah haji mereka. Bayangkan berapa juta manusia yang pergi haji dan umrah baru-baru ini? Sudah pasti ramai yang tidak tahu terus melakukan sa’ie ditempat yang baru itu. Allah!
Sudah pasti soalan yang timbul. Adakah haji dan umrah mereka tidak sah? Apakah tindakan sewajarnya? Jawapan ringkas yang saya boleh berikan adalah mereka yang melakukan ibadah haji atau umrah ketikama mana mereka melakukan sa’ie itu diluar kawasan sa’ie yang sahih maka hukum bersa’ie mereka itu tidak sah. Inilah yang telah dinaskan oleh Imam Asy-Syafi’e dan para ulama. Sekarang ini yang telah berlaku tempat sa’ie tersebut telah diperlebarkan sehingga terkeluar dari ukuran syarak dan ramai yang melakukan sa’ie dikawasan yang tidak sah itu setelah pemerintah disana memperlebarkan tempat sa’ie (mas’a) sehingga melebihi ukuran lebar syarak. Ada pula yang mendakwa kononnya lebar tempat sa’ie itu tidak pernah ditentukan oleh sesiapa pun lantas dinukilkan beberapa kenyataan para ulama tanpa tadqiq dan tahqiq.
Sedangkan hakikatnya lebar ukuran Sofa dan Marwah itu telah ditentukan oleh ramai ulama berdasarkan sejarah dan sabda Rasulullah sollallahu ‘alaihiwasallam antara mereka Imam An-Nahrawaniy (w 990H) dalam kitab Al-I’lam Bi ‘Alam Baitillihil Haram dan ulama Islam pengaji sejarah yang terkenal Al-Azroqy dalam Akbar Makkah dan lain-lain ulama.
Perlu diingatkan ukuran tempat sa’ie bukanlah perkara ijtihadiy tetapi ianya tauqifiy iaitu tidak boleh seseorang walaupun seorang ulama mujtahid mengubah tempat’ sa’ie tersebut atau diperluaskan sehingga keluasan yang amat besar sepertimana sekarang ini yang berlaku.
Untuk kali ini saya tinggalkan pembaca dengan keputusan Fatwa Saudi sendiri menolak perluasan tempat sa’ie itu sendiri :
KEPUTUSAN RASMI MAJLIS FATWA SAUDI ARABIA BERKAITAN PERLEBARAN TEMPAT SA’IE YANG BARU ITU ADALAH IANYA HARAM
DIPERLEBARKAN DAN MEMADAI DENGAN DIBINA BERTINGKAT TINGAT DAN JANGAN DIPERLUASKAN UKURAN LEBARNYA KERANA BERCANGGAH DENGAN SYARAK.
KEPUTUSAN BIL (227) BERTARIKH 22/ 2 1427H.
srt
srt1
………
* Walaupu ia fatwa dari negara yang terkenal disana akan kewujudan beberapa orang berfikrah kewahabiyatan mereka. Tetapi pada keputusan tersebut terdapat kebenaran yang telahpun lama jelas dikalangan para tokoh-tokoh ulama Islam yang telah lama mengkaji antaranya Tuan Guru Dr. Syeikh Toha Ad-Dasuqy yang merupakan juga Prof dan Dekan Qism Aqidah Wal Falsafah Kuliyyah Usuluddin Kaherah Universiti Al-Azhar Mesir dan ramai lagi. Fatwa tersebut hanya sekadar susulan sokongan pada kajian yang telah dibuat dan bukan mempersetujui aqidah Wahhabi. Maha suci Allah dari sifat makhluk dan sifat duduk.
Nantikan penjelasan isu penting ini lagi pada penulisan mendatang….

sumber: www.abu-syafiq.blogspot.com