Sondag 04 Augustus 2013

Ka'bah Masjidil Haram

KA'BAH MASJIDIL HARAM
Allah berfirman pula, Allah telah menjadikan Ka'bah,rumah suci itu sebagai pusat (peribadahan dan urusan dunia) bagi manusia, dan (demikian pula) bulan haram,hayda,qalaid (Allah mejadikan yang) demikian itu agar kamu tahu bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi dan bahwa sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.(QS. Al-Maidah:97).Ka'bah dibangun oleh Nabi Ibrahim as. Bersama putranya Nabi Ismail as. Dibantu oleh para Malaikat. Ka'bah dinamakan demikian karena bangunannya yang persegi empat itu. Dalam bahasa Arab setiap rumah persegi empat dinamakan ka'bah. Setiap waktu di sekeliling Ka'bah itu melakukan thawaf. Bangunan Ka'bah ini pada zaman Nabi Ibrahim as. berukuran tinggi 9 hasta,lebar bagian selatan 20 hasta,bagian utara 22 hasta,panjang sebelah timur 32 hasta dan panjang di sebelah barat 31 hasta. Waktu itu Ka'bah belum beratap dan juga belum sempurna pintunya. Ka'bah sebagaimana bangunan lain di Makkah selalu mengalami kerusakan,tentu memerlukan perbaikan-perbaikan. Perbaikan pada zaman Nabi Ibrahim as. dilakukan oleh Kabilah Amaliqah dan kabilah Jurhum.
 Sejak nenek Nabi Muhammad SAW. yang keempat Qusay Bin Kila, telah memberi atap Ka'bah tersebut dengan kayu dum dan daun-daun kurma. Tahun 571 m. lahir Nabi Muhammad SAW. Raja Najasi bernama Abrahah dari Habsyah menyerbu ke Makkah berusaha untuk meruntuhkanKa'bah namun tuhan mengirim burung-burung ababil untuk menghancurkan pasukan Abrahah tersebut karena Tuhan tidak mengizinkan untuk menghancurkannya. Ka'bah adalah suatu bangunan yang bisa saja pada suatu saat mengalami kerusakan. Kewajiban bagi ummat Islam terutama penguasa Makkah bertanggung jawab penuh dalam perbaikan Ka'bah tersebut.Perbaikan Ka'bah itu berturut-turut telah dilaksanakan sebagi berikut :Tahun35 dari kelahiran Nabi Muhammad SAW terjadi banjir sehingga batu dinding Ka'bah mengalami keretakan dan juga bagian-bagian dari Hajar Aswad. Perbaikan dikerjakan oleh Kabilah-kabulah sekitar Makkah. Tetapi setelah akan meletakkan Hajr aswad ke tempat semula timbullah perselisihan siapa yang berhak untuk meletakkan Hajar Aswad tersebut. Yang menjadi sesepuh Kabilah di sekitar Makkah waktu itu abu Umayyah bin Al Mughirah Al Mahzumi berkata "barang siapa yang mula-mula masuk masjid dari jurusan pintu Shafa besok pagi maka dailah yang harus kita terima menjadi hakim". Ternyata yang pertama masuk ke dalam masjid adalah Nabi Muhammad SAW. sehingga beliau telah disepakati menjadi hakim.
Nabi Muhammad SAW. melaksanakan tugas itu dengan menghamparkan surbannya dan Hajar Aswad diletakkan di tengah-tengah, kemudian setiap kepala kabilah dipersilahkan memegang ujung serban itu dan mengangkat Hajar aswad beramai-ramai ke tempat semula. Selanjutnya Nabi Muhammad sendiri yang meletakkan Hajar Aswad di penjuru Ka'bah seperti yang kit lihat sekarang. Perselisihan yang nyaris menjadi pertumpahan darah telah dihindarkan berkat kebijaksanaan Nabi Muhammad SAW. Ka'bah yang dibangun pada saat itu tingginya 18 hasta,pintunya ditinggikan dari tanah seperti terlihat sekarang serta di dalamnya dibuat tiang 6 tiang dan diberi atap dengan baik. Dua sudut sebelah utara dibuatkan tangga untuk naik ke atas Ka'bah. Perbaikan Ka'bah selanjutnya dikerjakan sewaktu Abdullah Zubair menjadi Walikota Makkah. Karena Zubair tidak setuju Yazid Bin Muawiyah menjadi Khalifah maka Yazid mengirimkan tentara untuk menundukkannya. Dengan menggunakan senajata manjanik(Mortir sekarang) dia menggempur kota Makkah sehingga dinding Ka'bah terdapat kerusakan. Setelah tentara Yazid bin Mu'awiyah mundur mendengar bahwa Khalifah Yazid telah wafat maka Abdullah bin Zubair membangun Ka'bah kembali hingga selesai tanggal 17 Rajab 62 Ha. Tahun 75 H. Abdullah Zubair ditaklukkan oleh Hajjaj bin Yusuf,sehingga praktis Makkah dan Ka'bah dikuasai oleh Hajjaj. Waktu sedang berkuasa itulah Hajjaj merombak bangunan Ka'bah atas izin Khalifah Abdul Malik Bin Marwan,dengan pertimbangan bahwa Ka'bah yang dibangun sewaktu Abdullah Zubair melebihi dari bentuknya semula. Jadi pembangunan oleh Hajjaj ini sekedar mengembalikan Ka'bah ke asalnya. Sewaktu Syarif Mas'ud bin Idris menjadi Amir kota Makkah dan di bawah Kerajaan Sulthan Murad Khan di Turki,tahun 1038 H,tanggal 19 Sya'ban terjadilah banjir besar di kota Makkah sehingga Ka'bah separuhnya tergenang. Setelah surut tampak dinding Ka'bah retak-retak dan banyak batunya yang runtuh. Amir Syarid Mas'ud bin Idris berunding dengan para pembesar dan Alim Ulama untuk memperbaikinya. Nasihat para Ulama dan pembesar agar hal itu diberitahukan kepada Sulthan Murad Khan. Atas izin Sulthan Ka'bah diperbaiki dan penyelesaiannya diteruskan oleh Amir Syarief Abdullah bin Hassan bin Abu Namir pada tanggal 12 Zulhijjah 1040 H. Pemerintah Arab Saudi Memeperbaiki Ka'bah hingga selesai tanggal 11 Sya'ban 1377 H. Mengenai soal kelambu Ka'bah (Kiswah) ceritanya pada saat dua abad sebelumnya tahun Hiriyaha orang yang mula-mula memberi kelambu Ka'bah adalah AS'ad Ahimyari. Di zaman Islam Rasulullah pernah memasang kiswah dan diteruskan oleh Kalifah Abu Bakar Shiddiq dan Khalifah Umar dengan biaya kas negara.Tahun 743 H sanpai tahun 1381 H kiswah dibuat dan ditanggung oleh Pemerintah Mesir tetapi tahun berikutnya dibuat sendiri oleh Pemerintah Arab Saudi.

Geen opmerkings nie:

Plaas 'n opmerking